Jakarta, LINGGA POS – Perwakilan Islamic Development Bank (IDB) di Jakarta, Ibrahim Shoukry memaparkan beberapa proyek yang sudah dilakukan IDB bersama pemerintah Indonesia. Selama beroperasi di Indonesia, pihaknya telah mendanai program-program yang mencapai hingga US$ 4,2 miliar atau setara Rp 55,92 triliun. Di bidang edukasi misalnya, IDB telah mendanai lebih dari 30 universitas. “Pada medio April lalu, peresmian twin tower Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Surabaya dengan bantuan IDB,” ujar Ibrahim di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (11/5).
IDB juga membantu pemerintah Indonesia dalam mengembangkan sistem keuangan syariah dan ikut mempersiapkan Islamic Finance Roadmap bersama pemerintah. “IDB juga membantu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam mengembangkan keuangan inklusi,” ujarnya.
Untuk meningkatkan kerja sama, IDB membuka perwakilan atau country gateway office di Jakarta yang merupakan salah satu kantor perwakilan pertama yang dimiliki IDB. Selain itu, tambah Ibrahim, IDB membantu pemerintah dalam pembangunan komunitas berintegrasi masyarakat daerah terpencil dan penyertaan kemiskinan dalam program Reserve Linkage dan South-South Triangular Cooperation. Kerja sama IDB dengan pemerintah juga dilakukan melalui transfer teknologi seperti teknologi pembuahan buatan (artificial insemination) dan kerja sama melakukan agenda lima tahun (member Country Partnership Strategy) yang nantinya akan diresmikan di sidang tahunan IDB ke-41 yang akan digelar di Jakarta Convention Center (JCC), jakarta Selatan pada 15 – 19 Mei 2016 yang akan dihadiri oleh 56 negara anggota IDB dengan membahas lima topik utama.
Topik-topik itu adalah mengenai koordinasi dan kerja sama teknis untuk pembangunan antar negara anggota; pembangunan ketahanan ekonomi negara anggoto; pengembangan investasi syariah untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan; pembiayaan syariah yang inovatif untuk pengentasan kemiskinan; pengembangan pasar syariah mikro bagi keuangan inklusif; serta pendanaan syariah di sekitar infrastruktur (aas/tc)