Dabo, LINGGA POS – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri bekerja sama dengan Disperindagkop (Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lingga menggelar kegiatan Pelatihan Kerajinan Kayu yang dipusatkan di Balai Serba Guna dan panggung terbuka obyek wisata Pantai Sergang, Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga. Kegiatan yang berlangsung mulai Selasa (24/5) – Jumat (27/5) tersebut dimaksudkan untuk memotivasi dan memberikan pelatihan kerajinan kayu menjadi aneka produk yang bernilai ekonomis. “Kegiatan pelatihan kerajinan kayu ini memang sengaja kita laksanakan di daerah ini mengingat Lingga masih memiliki potensi dan ketersediaan bahan baku yang cukup signifikan,” ujar Kabid Industri Kecil dan Menengah (IKM) Disperindag Pemprov Kepri, Umi Kalsum.
Tambahan lagi menurut dia, sebelumnya Lingga cukup dikenal dengan hasil-hasil kerajianan kayu dalam berbagai karya unik yang cukup dikenal bahkan hingga keluar negeri. “Seperti kerajinan kayu sungkai yang cukup produktif, namun saat ini tidak lagi dikembangkan,” tambahnya. Dengan adanya pelatihan yang diberikan meski pun dalam waktu yang relatif singkat, lanjut dia, diharapkan kerajinan kayu dapat bangkit kembali dan memotivasi para perajin lebih kreatif di tengah keterpurukan perekonomian daerah dewasa ini.
Sementara Ketua Pelaksana kegiatan di bidang industri Disperindagkop Lingga, M. Rahmayadi mengatakan gelar pelatihan ini tentu sangat bermanfaat bagi para perajin kayu khususnya untuk meningkatkan daya saing para IKM untuk kembali berkreasi dengan menampilkan produk-produk yang mampu menarik animo masyarakat utamanya di tengah era global dan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), yang mau tidak mau harus dihadapi baik di skala regional, nasional dan internasional. “Kita ketahui wilayah Lingga memiliki potensi yang besar dari industri ini (kayu) yang dapat diolah dengan lebih baik. Karena itu kita harapkan dari pelatihan ini jiwa kreatif dan inovatif dari perajin tempatan sehingga dapat memasarkan hasil kerajinannya dengan menghasilkan produk yang mampu bersaing dengan produk sejenis lainnya dari daerah lain,” tutupnya. (arn,sk)