Jakarta, LINGGA POS – Jika para perokok menghentikan aktivitas merokoknya dalam 1 hari saja, maka negara ini bisa menghemat Rp605 miliar. Jika dihitung dalam 1 tahun, penghematan itu bisa mencapai Rp217 triliun, sungguh angka yang fantastis! Hal itu diungkapkan Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (30/5).
Sesuai data Riset Kesehatan Dasar 2013 dan riset dari Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI, lanjut dia, jumlah penduduk usia 10 tahun yang merokok mencapai 24,3 persen. “Belanja rokoknya setiap hari sebesar Rp605 miliar,” kata Tulus. Menurut dia itu karena 24,3 persen setara dengan 48.400.322 jiwa, dan bila rata-rata jumlah batang rokok yang diisap setiap hari 12 batang dengan harga per bungkus Rp12.500, “Maka belanja rokok setiap hari mencapai Rp605 miliar,” hitungnya.
Jika dana sebesar itu dialihkan untuk kosumsi makanan bergisi seperti susu, daging, telur dan buah, akan membawa dampak yang lebih positif bagi masyarakat.
29,3 PERSEN DARI TOTAL POPULASI.
Lanjut dia, saat ini Indonesia telah mengalami darurat kosumsi rokok karena jumlah perokok aktif sudah berada di posisi ke-3 dunia setelah Cina dan India. Perokok aktif di Tanah Air sekitar 29,3 persen dari total populasi. “Kosumsi rokok telah memiskinkan masyarakat, khususnya di rumah tangga miskin — yang rata-rata — menghabiskan 1 bungkus rokok per hari,” imbuhnya.
Sementara data dari Badan Pusat Statistik (BPS), per tahunnya mencatat kosumsi rokok pada penduduk Rumah Tangga miskin, ironisnya menempati posisi kedua setelah beras alias mengalahkan pembelanjaan untuk kebutuhan telur, daging, susu dan juga pendidikan anak. (ph/bc)