(LINGGA POS) – Awal Ramadan 1437 H bagi umat Islam di Indonesia jatuh bersamaan dengan hari Senin, 6 Juni 2016. Seperti diketahui untuk penentuan awal Ramadan ini ditentukan oleh posisi bulan, atau maju 10 hari – 11 hari dalam kurun waktu 33 tahun. Saat musim dingin, di negara-negara dengan empat musim umumnya waktu berpuasa cenderung singkat atau sekitar 8 jam saja, jauh lebih cepat jika dibandingkan tahun ini yang mencapai sekitar 21 jam.
Di Indonesia, umat Islam berpuasa sehari sekitar 13 – 14 jam. Tentu berbeda dengan negara lainnya seperti di Skandinavia yang harus berpuasa hampr 21 jam dalam 1 hari pada tahun ini. Hal itu terjadi karena perputaran bumi mengelilingi matahari tidak lurus, tetapi miring sehingga pada waktu berbuka, misalnya pada Maret – September negara-negara di belahan bumi utara menerima cahaya matahari lebih lama dari negara yang berada di selatan. Sedangkan pada periode Oktober – Februari mereka menerima cahaya matahari lebih lama dari yang berada di utara.
Seperti telah disebutkan di awal tulisan ini, di negara-negara Skandinavia (Swedia, Finlandia dan Norwegia tengah) memasuki musim panas dan matahari terbit sangat lama, yaitu hingga 21 jam (1 hari kurang 3 jam) sehingga puasa di wilayah ini merupakan waktu puasa terlama di dunia. Namun, meski pun harus menjalani waktu berpuasa yang lama dalam 1 hari, umat Islam di negara ini ternyata mampu menyelesaikannya, terutama tentunya karena keimanannya yang tinggi. Namun ada juga sebagian warganya yang mengikuti waktu berbuka puasa yang sama dengan Arab Saudi atau Turki.
Berikut beberapa negara dengan waktu berpuasa cukup lama dan pendek (cepat) di dunia, yakni negara-negara Skandinavia 21 jam, Rusia 19 jam, Inggris 17 jam 45 menit, Amerika Serikat 16 jam, Jepang 15 jam 37 menit. Argentina 9 jam 37 menit, Chili 9 jam, Kepulauan Komoro 12 jam 31 menit, Arab Saudi 12 jam (biasanya 14 jam 40 menit), Australia 12 jam. (aqsa rahardian/sumber lainnya)