Tanjungpinang, LINGGA POS – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mencatat nilai impor Kesi berdasarkan angka sementara Mei 2016 mencapai 646,38 juta dollar Amerika Serikat (US$) atau turun 7,98 persen dibanding impor April 2016. Hal tersebut disebabkan turunnya komoditas non migas sebesar 15,29 persen dan migas naik 65,96 persen. Sementara nilai impor Mei 2016 sebesar US$646,38 juta yang terdiri dari impor migas US$104,89 juta dan impor non migas US$541,49 juta.
Demikian dipaparkan Kepala BPS Kepri Dumangar Hutauruk di Tanjungpinang, Kamis (16/6). “Golongan impor non migas utama Kepri angka sementara terbesar selama Mei 2016, mesin dan peralatan listrik US$192,51 juta (35,55 persen) dari total impor non migas,” ungkap Dumangar. Golongan barang impor non migas yang berperan cukup besar adalah golongan barang pesawat mekanik US$88,30 juta (16,31 persen), benda-benda dari besi US$46,12 juta (8,52 persen) serta plastik dan barang dari plastik US$42,18 juta (7,79 persen).
Selanjutnya besi dan baja US$20,63 juta (3,81 persen), kapal laut US$19,75 juta (3,65 persen), perangkat optik US$15,15 juta (2,80 persen), minyak atsiri, komestik wangi-wangian US$11,59 juta (2,14 persen), aluminium US$10,90 juta (2,01 persen) dan sari baian samak US$9,43 juta (1,74 persen). “Untuk impor Kepri angka sementara Mei 2016, yang terbesar berasal dari Singapura US$254,67 juta (39,40 persen) dari keseluruhan impor Kepri pada Mei 2016,” papar Dumangar, dan meneruskan bahwa impor negara tetangga ini naik 8,69 persen dibanding impor April 2016. Adapun negara-negara pemasok barang impor ke Kepri — yang juga punya peranan cukup signifikan — Tiongkok US$71,41 juta (11,05 persen), Jepang US$53,32 juta (8,25 persen), Malaysia US$50,63 juta (7,83 persen), Amerika Serikat US$42,83 juta (6,63 persen), Jerman US$24,71 juta, Norwegia US$23,55 juta (3,64 persen), Qatar US$17,80 juta (2,75 persen), Taiwan US$12,18 juta (1,88 persen), dan Prancis US$11,11 juta (1,72 persen). (ph/ant)