Tanjungpinang, LINGGA POS – Kepala Kanwil Perbendaharaan Negara Provinsi Kepri Didyk Choerul mengungkapkan akibat penerimaan negara dari pajak dan minyak tidak mencapai target membuat APBN-P 2016 mengalami defisit. Dampaknya, pemerintah mengambil kebijakan dengan melakukan pemangkasan anggaran bagi Kementerian dan Lembaga (K/L) dam pemotongan tunda salur dana transfer ke daerah yakni alokasi Dana Desa (DD). Setidaknya dari data yang dirilis Kemenkeu ada pemangkasan dana transfer tersebut sekitar Rp72,95 triliun. Dari jumlah itu, Dana Desa yang akan dipangkas mencapai total Rp2,8 triliun. “Nilainya belum tahu berapa yang akan dipangkas untuk Dana Desa di Kepri. Saat ini masih dihitung pusat,” ungkap Didyk dirilis dari Tanjungpinang Pos, Sabtu (3/9).
5 KABUPATEN DENGAN 275 DESA DI KEPRI.
Seperti diketahui, saat ini Indonesia memiliki 74.754 desa di 34 provinsi — yang 275 desa diantaranya berada di 5 kabupaten di Kepri — yakni di Bintan, LINGGA, Karimun, Natuna dan Anambas. Umumnya, lanjut Didyk Dana Desa yang akan dipangkas itu adalah bagi desa yang dinilai tidak mampu memenuhi syarat yang telah ditentukan seperti persyaratan penyaluran berupa laporan realisasi penyaluran DD yang telah digelontorkan dari setiap kabupaten/kota ke desa tahap sebelumnya.
Pada tahun anggaran 2016 ini ada 5 kabupaten di Kepri (dari 7 kabupaten/kota yang ada) menerima Dana Desa dengan total Rp177,77 miliar. Perinciannya masing-masing menerima DD tersebut adalah Bintan sebesar Rp24,26 miliar, Karimun Rp27,55 miliar, LINGGA Rp47,49 miliar, Natuna Rp34,1 miliar dan Anambas Rp44,37 miliar. (ph,afr)