Mekah, LINGGA POS – Haji merupakan prosesi keagamaan terbesar sepanjang sejarah kemanusiaan sejak dari masa lampau, masa kini dan masa yang akan datang. Seluruh jemaah haji yang memakai pakaian ihram berwarna putih yang melambangkan kesucian dan melepaskan predikat identitas pribadi, menanggalkan status sosial dan segala atribut artifisial yang seringkali menjadi sumber keangkuhan dan kesombongan diri,” ujar Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin dihadapan jemaah haji Indonesia di Mekah, Ahad (11/9).
Sementara, pelaksanaan wukuf di Arafah, menggambarkan Padang Mahsyar yang akan dihadapi seluruh umat manusia dalam skala mini. “Hari ketika mulut telah dikunci, tapi tangan dan kaki yang akan bersaksi di depan Pengadilan Illahi tentang amal baik dan amal buruk di dunia yang fana ini.” (QS Yasin : 65). Inti menasik haji sebagaimana dinyatakan oleh Rasulullah SAW, menurut Lukman, adalah ibadah wukuf di Arafah pada 9 Dzulhijah, ‘al-hajju al-arafah’. Wukuf, dalam arti berdiam di tanah Arafah yang sedang dilaksanakan oleh para jemaah haji — termasuk bagi yang mengalami gangguan kesehatan sekalipun — diharuskan hadir di Arafah dengan bantuan dan pelayanan khusus dari PPIH yakni dengan melakukan badal haji. “Selamat menjalankan ibadah haji dan semoga seluruh jemaah haji kembali dengan selamat ke Tanah Air dengan meraih predikat haji mabrur. Amin ya Rabbil Alamin.” (arn/mdk)