Jakarta, LINGGA POS – Kepala Bagian Perencanaan Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kemendikbud, Yudistira mengaku realisasi pemanfaatan Kartu Indonesia Pintar (KIP) saat ini masih belum efektif karena mekanisme dan pembagian serta pencairan dana bantuan bagi siswa miskin tersebut dinilainya kurang pas. Hingga tengah September ini baru 2,7 juta siswa dari target 17,9 juta sasaran KIP yang telah mencairkan dananya atau masih lebih dari 15 juta belum bisa memanfaatkan KIP. “Kita akan koordinasi dengan pihak perbankan yang bertugas menyalurkan uang KIP tersebut,” ujar Yudistira di Jakarta, Kamis kemarin. Dia merincikan diantara penetima KIP 17,9 juta, kartu yang terbagi sebanyak 10,2 juta. Tetapi saat dilihat dari pemanfaatannya uang yang dicairkan 2,7 juta.
Adapun besaran unit cost KIP yang disalurkan untuk masing-masing jenjang sekolah per tahun adalah SD Rp450 ribu, SMP Rp750 ribu dan SMA/SMK Rp1 juta. Dana bantuan tersebut diberikan dengan tujuan untuk menekan angka putus sekolah dan serta memotivasi anak-anak usia sekolah yang tidak sekolah agar bersekolah. Uang yang diterima oleh siswa yang berhak tersebut bisa digunakan untuk keperluan langsung seperti buku, tas dan sejenisnya. (ph/kc)