Tanjungpinang, LINGGA POS – Menteri Pariwisata (Menpar) RI Arief Yahya menetapkan Kota Tanjungpinang sebagai Pintu Gerbang Bahari Indonesia. Untuk itu pihaknya nanti akan mengusahakan menambah antara lain frekuensi penerbangan langsung dari Batam ke luar negeri dan serta membuka penerbangan langsung dari Tanjungpinang ke luar negeri mulai tahun depan. Hal itu disampaikan Arief saat membuka ajang Festival Bahari Kepri (FBK) 2016 akhir pekan lalu di Tanjungpinang. FBK 2016 sejatinya adalah kegiatan antara dari gelar Sail Karimata 2016 yang berlangsung di Sukadana, Kalimantan Barat. “Dengan ditetapkannya Tanjungpinang sebagai Pintu Gerbang Bahari Indonesia, tentu dengan demikian berbagai fasilitas utamanya sarana dan prasarana pariwisata harus kita bangun seperti keberadaan marina di ibukota Kepri ini,” kata Arief. Menurut dia, saat ini kegiatan wisata bahari baru memberi kontribusi devisa sebesar 10 persen saja, sehingga harus dapat terus ditingkatkan setidaknya 20 persen di tahun depan. “Ini sesuai dengan pesan Bapak Presiden Joko Widodo bahwa tahun depan kegiatan wisata-wisata bahari berikutnya harus bernilai bisnis,” tambah Arief.
DITAJA SEJAK TAHUN 2001.
Seperti diketahui kegiatan yang semula bertajuk Sail Indonesia — kemudian disesuaikan dengan lokasi (daerah) puncak acara — sudah diselenggarakan sejak tahun 2001 sebagai kegiatan bahari tahunan berskala internasional berupa reli perahu layar (yacht) dari Darwin-Australia ke perairan-perairan Indonesia sebelum menuju Singapore, Malaysia dan Thailand. Sejak 2009, disesuaikan dengan nama daerah yang menjadi lokasi puncak acara seperti Sail Bunaken tahun lalu. Sail Karimata 2016 telah dimulai sejak Agustus – 15 Oktober 2016 yang dirangkai dengan lokasi laluan yacht yang kini sudah diikuti oleh berbagai negara, seperti Festival Belitung pada 22 Oktober, FBK di Tanjungpinang 28 – 30/10-2016. Sementara untuk tahun depan bertajuk Sail Sabang 2017. (raw,kk/gc)