LINGGA POS – Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) memberikan bantuan dana sebesar US$40 ribu atau setara Rp532 juta untuk membantu tim Garuda itu membentuk pengadilan arbitrase independen atau National Dispute Resolution Chamber (NDRC) yakni lembaga resni untuk menangani masalah sengketa pemain dan klub di Indonesia. “Dana itu akan dimanfaatkan untuk seminar, mengundang ahli, menyelesaikan berkas-berkas menyusun regulasi dan lainnya hingga NDRC itu terbentuk,” ungkap Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono. Lanjut dia, usai bertemu dan membicarakan NDRC dengan perwakilan FIFA, Federasi Pesepak Bola Profesional Internasional (FIFAPro) Serta Asosiasi Klub Eropa (ECA), Jumat lalu, PSSI langsung melakukan persiapan berkas-berkas dan untuk persiapannya diharapkan selesai November tahun ini dan sudah bisa aktif sepenuhnya pada 2018. Seperti diketahui, NDRC yang bertindak berdasarkan aduan ini adalah sebagai pengadilan arbitrase independen di bawah PSSI utamanya terkait sengketa kontrak pemain klub, kompensasi latihan yang diberikan klub untu mengikat kontak pemain secara profesional kepada klub dimana pemain dilatih saat dalam status amatir dan serta kompensasi solidaritas atau mekanisme penghargaan transfer antar klub. INDONESIA & MALAYSIA PROYEK PERCONTOHAN. Anggota NDRC adalah perwakilan klub dan mewakili pemain anggota Asosiasi Pemain Sepak Bola Seluruh Indonesia (APPI) dan kalangan profesional bidang hukum yang diusulkan PSSI. Tercatat, Indonesia dan negara tetangga Malaysia adalah satu dari empat negara yang dijadikan organisasi badan sepak bola dunia itu sebagai proyek percontohan NDRC di kawasan Asia. (aqsa leonardo rahardian/rnc/bc)