Daik, LINGGA POS – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polisi Sektor (Polsek) Daik-Lingga kembali mengamankan TR (35), diduga tersangka kasus narkoba jenis sabu. Penangkapan TR dilakukan di rumah kontrakannya — tanpa perlawanan — di Jalan Istana Robat, Daik-Lingga, Rabu (10/5) sekitar pukul 21.00 WIB. Bersama TR juga diamankan barang bukti (BB) yakni narkoba jenis sabu seberat 4,50 gram, uang tunai sebesar Rp1.640.000, 1 buah HP Nokia, 1 buah bon (alat penghisap), 1 buah korek api gas, 1 bungkus rokok, 1 bungkusan plastik transparan serta 1 kotak mancis. “Tersangka dengan inisial TR memang sudah menjadi target kita. Penangkapannya dilakukan pada Rabu (10/5) malam di rumah kontrakannya. Saat ini kami masih melakukan pengembangan,” ungkap Kanitreskrim Polsek Daik-Lingga Ipda Suwondo kepada wartawan, Kamis (11/5). Menurut Suwondo, tersangka diketahui berasal dari luar Lingga dan saat ini bekerja sebagai honorer (THL) di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lingga. KARIMUN – BINTAN TEMPAT MASUKNYA NARKOBA TERBESAR KepalaBadan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kepri, Nixson Manurung mengungkapkan Kabupaten Karimun saat ini masih menjadi tempat transit terbesar atau favorit masuknya narkoba dari luar negeri ke Kepri disamping Kabupaten Bintan juga di Kepri. “Dari hasil pemetaan kami, Karimun jadi pintu masuk terbesar narkoba ke Kepri yang masuk melalui pelabuhan-pelabuhan laut kecil (pelabuhan tikus, red) yang tersebar di sepanjang Pulau Karimun. Ini mungkin karena Karimun dekat dengan Johor (Malaysia),” ujar Nixson saat pertemuan bersama Ketua DPRD Kepri Jumaga Nadeak dan kepala BNN dari Tanjungpinang dan Batam di Graha Kepri, Batam, Jumat (12/5). Lanjut dia, meski sebagai salah satu kota metropolitan di Kepri, Kota Batam menjadi daerah yang dihindari para bandar narkoba mengingat ketatnya pengawasan aparat dan maraknya razia yang dilakukan oleh pihak berwajib dan BNN di kota yang juga berbatasan langsung dengan negara tetangga terdekat Singapura. (ph,apy/sk)
