Jakarta, LINGGA POS – DIPASTIKAN PINDAH.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan untuk memindahkan ibukota dari Jakarta ke luar Pulau Jawa setidaknya dibutuhkan lebih dari Rp1 triliun. Hal itu disampaikannya saat menjadi pembicara kunci pada HUT ke-60 Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) di Semarang, Jawa Tengah, tengah bulan Desember lalu. Menurut dia, kajian tentang pemindahan ibukota itu sudah tuntas dan telah diserahkan kepada Presiden Joko Widodo pada Rabu (3/1-2018) dan presiden mengarahkan kajian itu akan dibahas lebih dalam berkenaan dengan detail antara lain terkait kondisi lahan, tingkat risiko bencana. Namun Bambang enggan menyebutkan kandidat kota yang diajukan untuk menjadi ibukota negara yang baru. Hanya saja, ia memastikan kota tersebut berada di luar Pulau Jawa. “Di luar Jawa, itu pasti,” kata Bambang dikutip dari Republika.
Adapun besaran dana yang dibutuhkan lebih dari Rp1 triliun tersebut menurut dia, tidak akan ditutup dengan APBN saja, namun juga akan melibatkan pihak swasta. “Kami dalam diskusi persiapan kajian juga sudah berinteraksi dengan pengusaha untuk melihat sejauh mana minat mereka jika dilibatkan kerjasama pemerintah – swasta dalam pemindahan ibukota,” kata Bambang.
PALANGKARAYA, KALIMANTAN TENGAH.
Seperti diketahui, sejak wacana pemindahan ibukota negara mengemuka, kota yang paling banyak disebut sebagai kandidat ibukota negara yang baru adalah Palangkaraya, Provinsi Kalimantan Tengah. Pemindahan kota itu sebenarnya adalah gagasan dari Presiden RI pertama Soekarno pada periode 1957-1958. Beberapa kota kandidat lainnya seperti Maja, Banten atau Jonggol, Jawa Barat dan Mamuju (Provinsi Sulawesi Barat). (ph,kc)