Dabo, LP(3/8) – Setelah sejak Senin(1/8) penjualan BBM di kios-kios pengecer yang menjual BBM terhenti karena tidak ada pasokan dari agen Stasiun Pengisian Bahan Bakar Bunker (SPBB) Junaidi, di Dabo Singkep yang menjadi agen tunggal untuk Singkep. Hari ini Rabu (3/8), kios-kios penjual BBM kembali membuka kiosnya dan langsung diserbu masyarakat pengguna. Beberapa kios langsung kembali menutup kios mereka karena keburu habis dalam sekejap seperti menjual pisang goreng. Bahkan, dari pantauan LINGGAPOS para pembeli disamping mengisi untuk kendaraannya juga ada yang membawa drigen dari rumah.
Betapa tidak, sejak hilang dari peredaran kemarin, harga perliter premium (bensin) yang semula Rp5.500 menjadi hingga puluhanribu rupiah yang dijual oleh masyarakat tertentu tentu saja dengan memanfaatkan situasi kelangkaan BBM ini dan karena terdesak keperluan, harga yang tinggi bukan menjadi persoalan pula.
Direktur SPBB Junaidi, Edi kepada wartawan mengatakan, keterlambatan pasokan BBM (premium, solar dan minyak tanah) ini dikarenakan kapal pengangkut pasokan BBM dari Tanjunguban baru tiba di SPBB Junaidi di Desa Sungai Buluh, Singkep Barat pada hari Selasa (2/8) kemarin, itupun baru sore dapat didistribusikan. Diakui Edi, hal ini terjadi lebih disebabkan kebutuhan BBM di Singkep dan Lingga pada umumnya semakin tinggi. Sementara pasokan kuota BBM dari Pertamina tetap. Jadinya kata Edi, tiap akhir bulan stok BBM selalu habis. (ph)