Daik, LINGGA POS – Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan menggelontorkan dana senilai Rp166 miliar dalam tahun ini juga untuk pembangunan Bandara Dabo, di Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri. Bandara Dabo diketahui adalah peninggalan dari PT Timah yang atau Unit Penambangan Timah Singkep (UPTS) yang stop beroperasi menyusul dihentikannya eksplorasi tambang timah baik darat maupun laut di Pulau Singkep pada 1991. Dana sebesar itu nantinya akan digunakan antara lain untuk pekerjaan lanjutan baik sarana maupun prasarana di bandara dengan panjang pacu 1.300 meter dan hanya berjarak sekitar 3 kilometer saja dari Kota Dabo. “Alokasi anggaran untuk Bandara Dabo tersebut tak terlepas dari kedatangan Bapak Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ibu ke Kabupaten Lingga sempena kegiatan Perhelatan Memuliakan Tamadun Melayu Antarbangsa (PMTMA) di Daik Lingga, Provinsi Kepri yang digelar pada 17 hingga 26 November 2017 lalu,” ujar Kasubag Humas dan Kominfo Kabupaten Lingga, Sabirin kepada pewarta di Daik Lingga, Kamis kemarin.
Untuk finalisasi pekerjaan lanjutan yang telah dilaksanakan sebelumnya dianggarkan sebesar Rp45 miliar, lanjut Abah, nama akrab Sabirin yang saat ini sedang menyelesaikan S2-nya di Universitas Riau (UR) Pekanbaru, Provinsi Riau. Untuk subsidi angkutan udara perintis, masih kata dia, sebesar Rp32,2 miliar digunakan untuk pekerjaan overlay dan konstruksi perpanjangan runway. Tidak itu saja, Bandara Dabo yang saat ini dilayani oleh dua pesawat jenis Cassa dan Caravan milik maskapai PT Pujiastuti Aviation itu juga mendapat bantuan untuk pembuatan Box Culvert senilai Rp6,3 miliar. Ditambah dana lainnya guna menjadikan bandara yang pernah mendapat predikat terbaik sebagai bandara perintis di Indonesia pada 2017 lalu itu. Pelayanan penerbangan dari dan ke bandara ini menjangkau di empat provinsi yakni Kepri, Jambi, Pekanbaru dan Bangka Belitung (Babel). (jay)