dok.haluankepri.com
Daik, LINGGA POS – Sudah beredar di pasaran di Daik – Lingga, beras produksi lokal dari Desa Bukit Langkap, Kecamatan Lingga Timur, Kabupaten Lingga yang diberi label (cap) ‘Jagung Manis’ menyusul beberapa waktu lalu — meski dengan jumlah masih terbatas — produksi beras lokal hasil panen perdana dari Desa Sawah Besar, Kecamatan Lingga Utara, Kabupaten Lingga. Sejatinya, dari desa inilah, Bupati Lingga Alias Wello memulai gebrakan penanaman padi di negeri Bunda Tanah Melayu. Kala itu label yang diberikan dari desa ini adalah ‘Gunung Daik, Super’. PER KILOGRAM RP13.000. Menurut Kepala Desa Bukit Langkap, Sudarmin, beras cap Jagung Manis tersebut sudah dijual dipasaran Daik-Lingga meski pun tentu saja masih terbatas didistribusikan karena dari hasil panen yang sekitar lebih dari 3 ton saja diproduksi oleh pihak BUMDes Damar Desa. “Memang sebagian ada yang ditampung oleh Toko Santo di Kampung Putus, Kelurahan Daik dan di toko Anang, Kampung Melukap,” ujar Kades Bukit Langkap, Sudarmin. Diakuinya, hanya saja sudah terjual karena memang masyarakat antusias untuk mencicipi beras hasil tanam dari daerah sendiri. Ke depan pihaknya dan BUMDes bersama pemerintah daerah akan mengupayakan menetapkan harga yang lebih terjangkau untuk seluruh masyarakat dibandingkan beras yang ada di pasaran Lingga dan sekitarnya. Menurut Sudarmin sebelum bulan Ramadan para petani di desanya ada yang pindah tanam dan diperkirakan paling tidak usai lebaran sudah dapat memanen kembali di lahan seluruhnya seluas 100 hektare tersebut. Tambah dia, sebenarnya sudah beberapa kali petani di desa yang dipimpinnya itu melakukan panen, hanya saja hasilnya masih dalam jumlah terbatas dan belum bisa diproduksi secara masal di penggilingan padi di Desa Sungai Besar, Daik _ Lingga.(syk)