Jakarta, LINGGA POS – Dengan capaian rata-rata pendapatan orang Indonesia per tahun atau pendapatan perkapita mencapai US$3.927 setara Rp56 juta pada tahun 2018 dimana angka pendapatan tersebut mengalami kenaikan dibanding tahun 2017 dengan pendapatan perkapita sebesar US$3.876 setara Rp51,9 juta per tahun (data Badan Pusat Statistik/BPS RI). Kini, dengan naiknya pendapatan perkapita tersebut mengantarkan Indonesia naik peringkat ke kelompok negara dengan pendapatan menengak ke atas (upper – middle income) menurut versi Bank Dunia. Sebelumnya, Indonesia masih berada di kategori negara dengan pendapatan perkapita menengah ke bawah (lower – middle income). DENGAN 4 KATEGORI. Seperti diketahui, Bank Dunia membagi negara-negara di dunia dalam empat kategori berdasarkan pendapatan perkapitanya, yakni, pertama, negara berpendapatan rendah (lower – middle income) dengan pendapatan perkapita di bawah US$995 per tahun. Kedua, negara berpendapatan menengan ke bawah (lower – middle income) dengan pendapatan perkapita sekitar US$996 – 3.895 per tahun. Ketiga, negara berpendapatan menengak ke atas (upper – middle income) US$3.896 – 12.055 per tahun dan keempat, negara dengan pendapatan tinggi (high income) alias negara maju dengan pendapatan perkapita di atas US$12.056 per tahun. Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang konstan di atas 5,1 persen untuk menembus kategori negara high income tersebut setidaknya pada tahun 2045 dimana dengan skenario itu pendapatan perkapita bisa mencapai US$19.794 setara Rp277,12 juta per tahun. Sementara menurut ekonom Bank Central Asia, David Sumual kalau ‘range’ dinamis maka pertumbuhan PDB nominal Indonesia perlu dipacu hingga 12 – 15 persen jika hendak mencapai target negara maju pada tahun 2045 tersebut. Hal itu, lanjut dia, mengingat ‘range’ kategori pendapatan perkapita dunia bisa saja berubah sewaktu-waktu seiring makin tingginya pendapatan perkapita negara-negara lainnya. (ph/kc/dt)