Jakarta, LINGGA POS – JAUH DI BAWAH RATA-RATA DUNIA. Kecepatan koneksi internet rata-rata Indonesia nyaris terendah dibandingkan dengan lebih dari 40 negara lain. Bandingkan saja misalnya dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara seperti Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam. Bahkan Singapura tercatat memiliki kecepatan jaringan internet tertinggi yakni mencapai 200,1 Mbps. Sementara Indonesia, sesuai hasil riset Hootsuite, Januari 2020 rata-rata hanya 20,1 Mbps atau jauh di bawah rata-rata dunia (worldwide) yang mencapai 73,6 Mbps. Kondisi yang sama juga untuk kecepatan mobile internet dimana rata-rata di Indonesia hanya mencapai 13,3 Mbps atau terendah kedua diantara negara-negara yang ditempatkan dalam riset Hootsuite.
Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika RI Johnny G.Plate ada beberapa faktor penyebab penyebab rendahnya koneksi kecepatan internet di Indonesia. “Yakni dari faktor geografis mengingat Indonesia memiliki bentangan wilayah geografis yang sangat luas dan dengan kondisi yang berbeda,” katanya Johnny G. Plate seperti dikutip dari Tempo, Ahad (3/5). Faktor lainnya, lanjut dia adalah tidak meratanya infrastruktur khususnya untuk jaringan yang berhubungan langsung dengan pelanggan. Masyarakat Indonesia umumnya menggunakan jaringan seluler (mobile broadband) sebagai jaringan aksesnya. Berikutnya, faktor daya beli masyarakat karena hampir 97 persen masih menggunqkan layanan seluler dengan skema prabayar yang dinilai lebih terjangkau. Sementara yang menggunakan jaringan serat optik (FTTH) sedikit karena harganya relatif mahal. Kemudian, jumlah pengguna internet yang besar di Indonesia yakni di atas 175 juta orang sehingga sangat berpengaruh terhadap kapasitas yang harus disediakan penyelenggara telekomunikasi utamanya untuk menjangkau hingga ke wilayah kecamatan dan desa di daerah-daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3 T).
Tetapi juga kemungkinan ada bias dari metodelogi yang digunakan Hootsuite. “Apabila dikaji lebih dalam kita ketahui bahwa laporan dari Hootsuite tersebut untuk data internet connection speed yang digunakan bersumber dari Ookla. Ookla hanyalah salah satu dari segelintir penyedia pengukuran kecepatan broadband di dunia,” tutup Johnny G. Plate. (jk/tc)