Daik, LINGGA POS – Sempena memperingati Hari Jadi Kabupaten Lingga ke-18, Wakil Bupati (Wabup) Lingga Neko Wesha Pawelloy menggagas Lomba Menulis Pantun yang berisikan kritik terhadap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lingga. Hal itu diumumkannya melalui media resmi akun pribadinya. “Ini inisiatif kita untuk menggugah masyarakat Lingga di usia ke-18 tahun yang merupakan usia akil baliq dimana dalam agama Islam artinya diusia dewasa Kabupaten kita ini. Masyarakat
memiliki hak untuk bersuara baik itu kritik maupun saran ,” kata Neko kepada awak media, Rabu (3/11) . Menurut dia, pantun sengaja dipilih karena dinilai sebagai salah satu karya sastra dan juga merupakan khazanah Melayu tambahan lagi Lingga yang berjuluk Negeri Bunda Tanah Melayu dan karya sastra pantu sejatinya lahir dari Kerajaan Riau-Lingga yang telah melahirkan banyak pula gua dan sastrawan Tanah Air sekelas Raja Ali Haji yang notabene adalah Pahlawan Nasional.
“Tentunya sebagai jatidiri orang Melayu yang sangat identik dengan (tatakrama) sopan santun. Dan pantun sering dijadikan bahasa kiasan untuk menyindir atau lebih tepatnya mengingatkan (introspeksi, red),” tambah Neko. Menurut dia, pemerintah pun perlu dikritik dan melalui media sosial (medsos) dapat menjadi sarana positif dalam menyampaikan kritik yang membangun untuk mengingatkan pemimpin agar amanah menjalankan kehendak rakyatnya.
Bagi Anda yang berminat dapat menayangkan video pantun hasil karyanya dan ditayangkan di masing-masing akun medsos (Facebook atau Instagram) dengan menambah tagar #kritik pakwabup, #nwpberpantun, #hutlinggake 18 dan menandai akun resmi medsos, Halaman Facebook ; @nekoweshapawelloy di Instagram dan wajib mengikuti halamanan Facebook dan Instagram nekopawelloy.
Bagi para pemenang disediakan hadiah berupa uang tunai dari Wabup Lingga dan berkesempatan menyampaikan langsung harapan atau kritikbya kepada Wabup Lingga melalui kegiatan jamuan ngopi bersama Wabub Lingga. (arn/f:istmw)