Lingga Pos (12/11) – Sampai hari ini, Jumat (12/11) sesuai rilis dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) korban tewas akibat awan panas dari letusan Gunung Merapi (gm) di Sleman, Yogyakarta mencapai 194 orang tewas, 498 orang menjalani rawat inap belum lagi orang yang hilang, bangunan atau rumah yang hancur. Sementara pengungsi yang berada di lokasi penampungan telah mencapai 36.557 orang berada 20-25 km dari lokasi gm.
Dari catatan Lingga Pos, gm telah berusia 700 ribu tahun dan merupakan gunung api teraktif di dunia. Pertama kali meletus tahun 1006 dimana awan panas berupa debu vulkaniknya meliputi seluruh pulau Jawa, sebagian penduduk tewas termasuk raja yang berkuasa masa itu Raja Darmawangsa. Kemudian tahun 1930, lahar panasnya menelan korban jiwa 1.400 orang.
Terakhir pada 2006 lalu dan terjadi lagi pada 2010 tepatnya hari Selasa (26/10) meletus pada pukul 18.00 WIB. Awan panas yang disemburkan mencapai suhu 600 derajad celcius.
Indonesia termasuk negara yang paling banyak, atau “kaya”, dengan gunung berapi aktif di dunia. Diperkirakan dari 455 gunung berapi, yang 80 diantaranya berada di dalam laut, 167 gunung berapi aktif berada di Indonesia. 77 gunung berapi itu diketahui sudah meletus. Sebagai gambaran, ketika gunung Tambora di pulau Sumbawa meletus 5-7 April 1815 volume yang dimuntahkan sebesar 151,7 Km3 membuat pulau ini tenggelam dari semula 4.100 m menjadi 2.850 m dan membentuk kawah bergaris 11 Km. Gunung Krakatau yang meletus 27 Agustus 1883 membuat garis kawah sebesar 18 Km. Ledakannya diperkirakan 26 kali kekuatan ledakan percobaan bom Hiroshima.
Pada September 2010 lalu kembali gunung Anak Krakatau, yang tumbuh dari ledakan gunung Krakatau (sejak 1927) sekarang berketinggian 315 M meletus dengan mengeluarkan awan berwarna kelabu dan hingga 31 Oktober lalu telah terjadi sekitar 780 kali gempa vulkanik. Nelayan di Serang, Banten dilarang memasuki lokasi sekitar 2 Km dari gunung Anak Krakatau (Lampung).
Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMB) gunung berapi lainnya yang sudah masuk kategori atau status “Waspada” di Indonesia termasuk gunung (g) Anak Krakatau, ada 19 gunung berapi diantaranya g. Kerinci (Jambi), g. Papandayan (Jabar), g. Talang (Sumbar), g. Slamet (Jateng), g. Bromo (Jateng), g. Semeru (Jatim) g. Dieng (Wonosobo), g. Raung (Banyuwangi), g. Tangkuban Perahu (Jabar), g. Sinabung (Sumut) dan sementara yang sudah berstatus “Siaga” adalah g. Karangetang (Sulut) dan g. Ibu (Halmahera).-(Jayakusuma, data dasar g. berapi indonesia dan sumber lainnya).