Penuba, LP(7/6) – Desa Penuba yang berada di pulau Selayar, Kecamatan Lingga, Kabupaten Lingga, sudah sangat layak ditingkatkan menjadi Kecamatan, demikian dikatakan tokoh masyarakat desa Penuba, Ahmad Baharudin yang juga Ketua LPM dan Sekretaris KUD Penuba. Dari hasil pertemuan atau penjaringan aspirasi masyarakat dengan Pemkab Lingga didampingi anggota DPRD Lingga dari Komisi I beberapa waktu lalu hal ini semakin mengemuka dan mendapat respon yang positif dari seluruh komponen masyarakat tempatan.
Dikatakan Ahmad, yang merupakan putra kelahiran asli desa Penuba dari beberapa aspek utamanya geologis dan historis misalnya Penuba dengan segala infrastrukturnya yang telah ada sejak dahulu telah memberikan konstribusi yang tidak sedikit kepada negara dan bangsa khusunya Kabupate Kepri, saat Provinsi Kepri belum terbentuk (masih Provinsi Riau). Diketahui, semasa penjajahan Belanda (VOC) telah berada di pulau ini (Selayar) dan membangun desa Penuba yang cukup strategis bagi kepentingan mereka tentunya dan merupakan pindahan dari Daik/Tanjungbuton pada sekitar tahun 1912 yang dipimpin seorang kontroler berupa Kewedanaan (Kewedanaan Lingga) dibawah Keresidenan di Tanjungpinang, dan merupakan pusat pemerintahan kolonial kedua. Bekas peninggalan Belanda seperti perkantoran masih banyak yang utuh sampai sekarang, seperti sekolah, termasuk tapak rumah/markas Belanda, sumur galian air bersih yang masih digunakan masyarakat dan parit-parit yang kokoh. Memang, tambah Ahmad lagi ketika itu Penuba merupakan pangkalan utama marinir Belanda dengan pelabuhan yang disebut warga “boom” dan masih ada bekas Desa Penub dewasa ini terdiri dari 3 Kadus, 7 RW dan 22 RT dengan penduduk sekitar 3.000 jiwa, terbesar di Kabupaten Lingga sementara desa Selayar terdiri dari 2 Kadus, 2 RW dan 4 RT dengan jumlah penduduk sekitar 1.000 jiwa.
“Jadi sudah sangat layak menjadi Kecamatan, tentunya dengan menambah lagi infrastruktur lainnya sesuai skala prioritas,” ujar Zainuddin. Dijelaskan Ahmad saat ini masih berjalan dua kapal ikan yang membawa hasil tangkapan nelayan ke Singapore, baik ikan hidup maupun mati sebelumnya ratusan kapal-kapal nelayan menangkap ikan maupun udang diperairan Lingga termasuk kapal nelayan dari Karimun dan Kundur/Moro. Dikisahkan Ahmad, KUD Penuba merupakan KUD terbaik di Provinsi Riau.”Pada 1988, KUD Penuba telah mendapat penghargaan sebagai KUD Terbaik dari Provinsi Riau dan penghargaan itu diterima langsung oleh ketua ketika itu Soenarno (alm) dari Presiden Soeharto di Istana Negara, Jakarta, beberapa kali juara KUD Provinsi. Bahkan sebagai Desa Teladan sudah 3 kali berturut-turut, termasuk LKMD teladan dan PKK teladan. Ini suatu kebanggaan yang tak ternilai. KUD Penuba yang dibangun pada 1979 lalu masih bertahan hingga kini,” kisah Ahmad.
Sementara Ketua BPD Penuba, Nadim Fikriosyah, kini pensiunan PNS kepada LINGGAPOS mengatakan kiranya pejabat berwenang dapat segera merealisasikan pengembangan daerah khususnya Desa Penuba. Dijelaskan Nadim desa Penuba telah cukup maju dan mapan dan memenuhi indikator baik dari segi batas wilayah, jumlah penduduk maupun untuk nama kecamatan baru, letak ibukota dan lahan kantor pemerintahannya. Nadim merinci di pulau Selayar saat ini sudah ada 6 SD, 1 SMP, 1 SMA, 1 Puskesmas induk, 8 posyandu, 8 masjid, pos pemantau DPK, pangkalan BBM KUD Penuba, dan pos instansi terkait. (ph,syk)
View Comments (1)
betol lah tu