Ketua Komisi III DPRD Lingga Tengku Nazwar, meminta konsultan perencanaan mengecek pelaksanaan proyek rehab SMPN 4 di Desa Penuba, Lingga
Daik, LP(3/11) – Menurutnya, jika proyek tak sesuai perencanaan, kesalahan tak hanya pada kontraktor, tapi juga pada pengawas.”Pengawasnya jangan duduk di kantor. Proyek harus di pantau. Kalau muncul masalah hukum, baru sibuk,” kata Tengku, kemarin. Ia sendiri mengaku sudai banyak mendapat laporan terkait proyek d sekolah tersebut. Kata Tengku, pihak sekolah bisa saja melapor jika menilai proyek tak sesuai dengan perencanaan. “Lapor saja ke dewan, kami turun mengecek. Tapi saya sendiri belum melihat proyek,”ujarnya.
Diduga, pekerjaan rehab tiga lokal di SMPN 4 Lingga di Desa Penuba diduga bermasalah. Kontraktor pelaksana menggunak kayu bekas bangunan lama. Pihak sekolah dan anggota DPRD Lingga protes dan meminta konsultan untuk mengecek proyek ini. Rehab tiga lokal dengan pagu anggaran Rp 178.016.000 yang dianggarkan dalam APBD Lingga 2011. Dalam proyek ini, konsultan perencana Vistatama Multi Engenieering dan pengawas CV Mahakarya Consultan. Lama pekarjaan 60 hari. Kontraktor tak merobohkan dinding bangunan, tapi hanya merobohkan di bagian atas. Anehnya, tak terlihat banyak tumpukan material bangunan di lokasi pekerjaan rehab lokal ini. (bp)