Batam, LP (23/11) – Aksi unjuk rasa buruh di Batam menuntut kenaikan UMK yang berpusat di Kantor PEMKO Batam di Batam Center telah melumpuhkan aktifitas masyarakat di pulau yang berseberangan langsung dengan Singapura ini.
Aksi buruh saat hendak menuju ke Kantor Pemko Batam. (Photo: Indri Hardi) |
Dari pantauan Lingga Pos, Rabu (23/11) pagi, di sejumlah kawasan di Batam aksi puluhan ribu buruh tersebut melumpuhkan sejumlah aktivitas masyarakat. Sekitar 30ribu buruh yang merupakan gabungan aliansi sejumlah elemen SPSI, SBSI, SPSI Metal Indonesia sudah mulai melakukan aksinya sejak pukul 7.00 WIB. Otomatis, aksi buruh yang berasal dari kawasan-kawasan industri di Batam seperti dari kawasan industri galangan kapal Tanjunguncang, Batamindo Industrial Park, Kara Industrial Park, Kawasan Industri Batuampar dan Kawasan Industri Citra Industrial Park mengganggu aktifitas masyarakat lain yang hendak berangkat ke kantor maupun anak-anak yang ke sekolah.
Laporan dari Media Indonesia menyebutkan bahwa saat aksi buruh itu terjadi, Wali Kota Batam Ahmad Dahlan lari ke Singapura. Wali Kota Batam Ahmad Dahlan “ngacir” ke Singapura melalui pelabuhan internasional Batam Center, yang bersebelahan dengan kantor Wali Kota Batam. Salah seorang staf Wali Kota Batam mengatakan hal tersebut dilakukan karena karena orang nomor satu di Batam itu tidak menyangka ancaman buruh beberapa hari sebelumnya untuk unjuk rasa benar-benar dilaksanakan.
Aksi tersebut kemudian mengikuti arahan Ketua K-SPSI Kota Batam Syaiful Badri yang sebelumnya meminta buruh menuju ke kantor Wali Kota Batam di kawasan Engku Putri, Batam Center, Batam. Para demonstran yang terlihat beringas meneriakan agar Ahmad Dahlan mundur dari jabatannya. “Hidup buruh, naikan UMK sama dengan KHL, Wali Kota Batam Ahmad Dahlan sebaiknya mundur, karena tidak becus.”