Jakarta,LP(7/1) – DPR RI dan pemerintah sepakat mengalokasikan anggaran Rp2 miliar untuk perbaikan 220 toilet di Gedung Nusantara I di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta. Perbaikan toilet di gedung 23 lantai yang dibangun pada 1995 itu rencananya dilaksanakan pada tahun ini. Tidak semua anggaran Rp2 miliar itu akan digunakan untuk memperbaiki toilet di Gedung tersebut, yang menjadi ruang anggota DPR. “Jadi, berapa yang perlu diperbaiki, tergantung dari hasil evaluasinya,” ujar Wakil Ketua BURT DPR Refrizal, Jumat (6/1).
Dengan plafon Rp2 miliar untuk 220 toilet, perbaikan satu toilet rata-rata menghabiskan biaya Rp9,9 juta. Sisa anggaran yang tidak digunakan dipastikan dikembalikan ke kas negara. Menurut dia, setiap tahun DPR dan Setjen DPR mengembalikan anggaran Rp500 miliar-RP600 miliar ke kas negara. Dana itu biasanya berasal dari anggaran yang tak digunakan serta hasil efisiensi anggaran.
Proyek perbaikan toilet itu baru sebatas rencana. BURT berjanji akan mengawal dan mengawasi setiap pelaksanaan proyek dilingkungan DPR agar berjalan transparan, bahkan sudah meminta BPKP untuk turut mengawasi setiap proyek di lingkungan DPR. Ketua Komisi VIII DPR Fraksi Kebangkitan Abdul Kadir Kardinganya berasal dari anggaran yang tak digunakan serta hasil efisiensi anggaran dalam jumlah yang sangat besar itu akan memancing respons negatif dan dinilai tidak pantas oleh publik. (nta,egi)