Daik,LP(19/ 1) – Tulisan Arab-Melayu menjadi khazanah ilmu pengetahuan Islam Indonesia. Sayangnya, tulisan itu kini hanya sebagian saja yang masih menggunakannya…
Bahasa Arab tidak dapat dipisahkan dari Islam, bahkan bahasa ini sering disebut sebagai bahasa Islam. Penyebaran agama Islam ke berbagai penjuru dunia juga disertai dengan penyebaran bahasa Arab. Demikian pula yang terjadi di Nusantara. Penyebaran agama Islam di kawasan ini telah memengaruhi aspek aspek kehidupan masyarakat, termasuk di bidang bahasa. Jauh sebelum kedatangan bangsa Eropa di Nusantara, kegiatan penulisan dengan huruf Arab oleh masyarakat Melayu sudah berkembang pesat. Penggunaan tulisan Arab-Melayu atau tulisan Jawi sudah berkembang jauh sebelum orang-orang pribumi mengenal huruf Latin.
Hal ini terbukti dengan ditemukannya batu bersurat di Kuala Berang Terengganu (Malaysia), yang bertuliskan Arab-Melayu pada tahun 1303 M, jauh sebelum bentuk tulisan Latin dikenal. Batu bersurat tersebut merupakan tulisan Arab-Melayu tertua yang pernah ditemukan.
Penulisan bahasa Melayu dengan menggunakan abjad Arab, dikenal dengan atau (populer,red ) tulisan Jawi. Seni tulisan ini sudah dikenal berabad-abad lamanya di wilayah Nusantara. Kemunculannya terkait secara langsung dengan kedatangan agama Islam di Nusantara pada awal abad ke 13. Pada awalnya, tulisan Jawi adalah tulisan resmi bagi negara Brunai Darussalam. Baru dalam perkembangannya, tulisan ini mulai dikenalkan atau gunakan secara luas di Malaysia, Filipina dan Indonesia.
Menurut sejarawan berkebangsaan Inggris WG Shellabear, orang Melayu menerima sistem tulisan dan bacaan Arab-Melayu ini secara langsung dari bangsa Arab. Orang Arab lah yang mula-mula menggunakan sistem tulisan Arab untuk menulis bahasa Melayu, yang kelak dikenal dengan nama tulisan Jawi. Tulisan Jawi telah berkembang di wilayah ini pada akhir abad ke 19. Pada zaman dahulu, tulisan Jawi memainkan peranan penting dalam masyarakat. Ia digunakan sebagai tulisan resmi dalam semua urusan kenegaraan, adat istiadat, dan perdagangan. (kemilau melayu)