New York,LP(2 /1) – Konflik beberapa negara di Asia ibarat bara dalam sekam, terlihat diam padahal dapat meledak kapanpun. Jika dibiarkan terjadi, maka bukan tidak mungkin akan meluas hingga ke seluruh dunia. Karena inilah para pakar ekonomi dan politik AS, Lex Rieffel, mengatakan bahwa Asia merupakan ancaman perdamaian terbesar bagi dunia. Asia menurutnya tidak memiliki koeksistensi damai di antara negara di kawasan Eropa yang telah memiliki hal ini sejak lama pun, bisa pecah perang dunia hingga dua kali.
“Ada ketegangan yang intens di Asia. Sebut saja Korut, Taiwan, masalah Laut China Selatan dan masalah dalam negeri di India. Potensi kekerasan antara negara di Asia saya yakin lebih tinggi dari kawasan lain,” kata Rieffel kepada Vivanews, Senin (30/1 ). Beberapa negara di Asia terlibat konflik terbuka dalam dua tahun belakangan. Korut dan Korsel terlibat baku tembak di perairan perbatasan November 2010, beberapa orang tewas. Thailand dan Kamboja juga terlibat baku tembak di perbatasan sengketa kedua negara April 2011. Di perairan Laut China Selatan, negara seperti Vietnam dan Filipina terlibat ketegangan dengan China. Wilayah ini sudah sejak lama menjadi biang sengketa antara enam negara di Asia, yaitu China, Taiwan, Filipina, Vietnam, Malaysia dan Brunei.
Amerika Serikat, kata Rieffel, telah menyadari hal ini dan merasa perlu ikut campur. Untuk itu, Obama mengungkapkan strategi baru militer AS, dan menjadikan Asia menjadi fokus baru angkatan bersenjatanya.”Jika kita melihatnya dalam konteks sejarah, beberapa dekade setelah Perang Dunia II, kebijakan luar negeri AS awalnya fokus pada Eropa, lalu beralih pada Perang Dingin dengan Rusia, kemudian Timur Tengah pasca 9/11 , lalu Obama dan Menlunya Hillary Clinton mengatakan sekarang fokus kita ke Asia,” kata Rieffel. Tapi dia membantah keamanan adalah satu-satunya isu AS di Asia. Menurutnya, AS membidik semua bidang. Hal ini dikarenakan setengah dari populasi dunia berada di Asia. Selain itu, wilayah ini juga merupakan kawasan dengan perkembangan yang paling cepat di seluruh dunia. (arn, vvn)